Jumat, 21 September 2012

BISNIS PLAN

-->
Pembuatan Minuman Segar Nata De Aloe dari Lidah Buaya

MAHASISWA :
MUHAMMAD AKBAR
B111 09 004
DOSEN
HJ JUNIWATI SE, MSi

Deskripsi bisnis
Pembuatan minuman segar nata biasanya dibuat dengan bahan baku kelapa yang sering disebut juga sebagai nata. Dalam hal ini digagas suatu formula baru minuman segar nata dengan menggunakan bahan baku aloe vera, atau yang sering disebut juga dengan Nata De Aloe. Minuman segar nata dengan menggunakan bahan baku aloe vera tidak kalahnikmatnya dengan nata de coco. Minuman segar Nata De Aloe merupakan suatu produk yang tergolong memiliki nilai ekonomis tinggi, bahan baku yang dibutuhkan juga mudahuntuk didapatkan serta tidak menggunakan banyak bahan kimia. seperti kita tahu bahwalidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman yang memiliki banyak kandungan zat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit antara lain untuk membantumelancarkan saluran pencernaan, sulit buang air besar, batuk, radang tenggorokan, diabetesmelitus meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi cacingan dan menyembuhkanluka.. Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat. Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah yang cukup kecil,akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya akan asam-asam amino esensial, gellidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buayalarut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam folat dan kholin dalam jumlah kecil.Kandungan zat gizi yang terdapat pada gel (daging) lidah buaya cukup lengkap, diantaranya, vitamin A, B, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Sedangkan kandunganmineralnya terdiri dari kalsium, magnesium, kalium, natrium, besi, seng, dan kromium. Gabungan unsur vitamin dan mineral dalam tumbuhan ini berfungsi sebagai antioksidanalami yang antara lain mampu mencegah serangan jantung dan penuaan dini denganmenghindarkan kerusakan DNA akibat radikal bebas. Dengan kata lain minuman segar  Nata De Aloe merupakan minuman yang enak buat dikonsumsi, murah dan bias menyehatkan tubuh yang layak untuk dijual di pasaran

LINGKUNGAN BISNIS
Analisa Pengadaan Bahan Baku
Di Indonesia daerah penghasil lidah buaya terbesar adalah daerah Kalimantan Barat, hampir 80% hasil panen dipasok untuk memenuhi kebutuhan industry local. Saat ini hampir semua ibu-ibu atau pecinta tanaman lidah buaya menanam di pekarangan rumah mereka. Selain itu, harga bibit lidah buaya di pasaran tergolong murah. Oleh karena itu, untuk membuka usaha yang membutuhkan tanaman lidah buaya sebagai bahan baku tidak perlu khawatir mengenai pengadaan bahan baku tersebut.

Analisa Kondisi Pasar
Saat ini banyak sekali berbagai macam minuman segar nata yang beredar dan dijualdi pasaran dengan harga murah. Namun kebanyakan minuman segar nata tersebut hanya bisa menyegarkan ketika dahaga saja, dan biasanya dengan kandungan nutrisi yang sangat kecil. Melihat kondisi tersebut, dibutuhkan suatu minuman segar nata yang dapat menyegarkan ketika dahaga dan juga baik untuk kesehatan, dapat digunakan sebagai obatserta juga dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan masyarakat, yaitu suatuminuman Nata De Aloe yang terbuat dari lidah buaya. Dengan mengetahui berbagaimanfaat yang ada pada Nata De Aloe, diharapkan dapat menarik perhatian para konsumen untuk mengkonsumsi minuman Nata De Aloe dengan kandungan gizi yang tinggi dan menyehatkan tubuh

RENCANA MANAJEMEN
Selama ini tanaman lidah buaya hanya dimanfaatkan sebagai shampoo, padahal sebenarnya lidah buaya juga dapat dikonsumsi salah satunya adalah dengan dioalah menjadi Nata De Aloe. Khususnya pada pedesaan, banyak sekali tumbuhan aloe vera yang tumbuh, seperti kita tahu bahwa aloe vera adalah salah satu tumbuhan yang mudah tumbuhtapi belum dimanfaatkan secara maksimal, penduduk setempat hanya memanfaatkannya sebagai penumbuh rambut serta penyubur rambut yang pemakaiannya secara langsung dapat dioleskan pada kulit kepala tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Di pedesaan hampir setiap rumah mempunyai tumbuhan aloe vera. Melihat dari keadaan tersebut, tumbuhan aloe vera ini sebenarnya dapat diolah menjadi minuman segar Nata DeAloe. Untuk penanaman tumbuhan ini dalam skala besar diperlukan lahan yang cukup besar. Tapi selain dengan cara tersebut, untuk mendapatkan tumbuhan aloe vera ini juga dapat dilakukan dengan membeli daun tubuhan aloe vera tersebut dari penduduk dan langsung dilakukan pengolahan. Dengan cara tersebut maka secara tidak langsung dapat memberikan tambahan penghasilan untuk penduduk pedesaan. Budidaya lidah buaya yang berkembang pesat di Indonesia adalah daerah Kalimantan Barat. Daerah ini juga dapat dijadikan sebagai peluang untuk berbisnis. Pengembangan agribisnis lidah buaya memiliki prospek sangat bagus dilihat dari segi keterlibatan masyarakat dan manfaat yang ditimbulkannya, antara lain:
1.      Cara pembudidayaan lidah buaya relatif mudah
2.      Mendorong tumbuhnya industri pedesaan baik sektor hulu maupun sektor hilir, sehingga dapat memperluas lapangan kerja di pedesaan
3.      Nilai tambah produk hilirnya cukup besar
4.      Permintaan produk olahannya mempunyai pasar yang bagus karena kandungan lidah buaya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
 
Produk / jasa yang direncanakan
Produk yang dihasilkan dalam hal ini berupa minuman segar Nata De Aloe yangmenyehatkan dan secara tidak langsung dapat digunakan juga sebagai obat. Minuman yangmenyegarkan dan menyehatkan merupakan salah satu pilihan pangan masyarakat, dimana minuman ini dapat menghilangkan dahaga sekaligus memberi manfaat kesehatan bagitubuh, seperti menghambat sel kanker, mencegah pembengkakan sendi, mengatasi gangguan pencernaan, membantu penyembuhan luka bekas operasi, sebagai antioksidan alami yang antara lain mampu mencegah serangan jantung dan penuaan dini dengan menghindarkan kerusakan DNA akibat radikal bebas, membantu melancarkan saluran pencernaan, sulit buang air besar, batuk, radang tenggorokan, diabetes mellitus meningkatkan sistem kekebalan tubuh,serta mengatasi cacingan.
Mineral memberikan ketahanan tubuh terhadap penyakit, dan berinteraksi dengan Vitamin untuk mengandung fungsi-fungsi tubuh. Vitamin A, Bl, B2, B6, B12, C, E, asam folat bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat Minuman segar Nata De Aloe ini merupakan suatu produk yang tergolong memiliki nilai ekonomis tinggi, harganya dapat dijangkau oleh masyarakat, bahan baku yang dibutuhkan juga mudah untuk didapatkan serta tidak menggunakan banyak bahan kimia.

RENCANA PEMASARAN
Target sasaran dalam bisnis pembuatan minuman segar Nata De Aloe ini adalah masyarakat secara umum, baik untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah ,maupunmasyarakat kalangan menengah ke atas, karena dari segi harga produk ini cukup terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa cara dimana pada intinya adalah untuk menarik perhatian masyarakat terhadap produk Nata De Aloe, yaitu:
1.      Mengadakan promosi produk minuman segar Nata De Aloe kepada target sasaran yaitu kepada masyarakat secara umum dari semua kalangan masyarakat mulai dari kalangan menengah ke bawah sampai kalangan menengah ke atas secara langsung.
2.      Membagikan tester produk secara gratis kepada masyarakat.
3.      Melakukan sosialisasi produk melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, danYouTube untuk menjaring segmen pasar usia belia serta konsumen yang berlokasi jauhdari lokasi produksi.
4.      Mengenalkan produk Nata De Aloe ke sekolah-sekolah dan pada acara PKK sebagai makanan yang sehat bagi anak.
5.      Mempermudah pemesanan produk secara online (dalam jumlah pemesanan tertentu.
6.      Menjual atau meintipkan produk Nata De Aloe di kantin sekolah, universitas, kios dan warung kecil, rumah makan, tempat pariwisata, pasar tradisional, minimarket, dansupermarket.Setelah target sasaran mencoba produk tersebut diharapkan masyarakat akan tertarik dan membeli produk minuman segar Nata De Aloe yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan konsumen dengan harga terjangkau

RENCANA KEUANGAN
a.      Biaya Produksi dan Pendapatan
Besarnya biaya produksi total yang dikeluarkan oleh perusahaan PM Bagas Aji pada bulan Juni 2006 dapat dilihat pada Tabel 3. Penerimaan perusahaan diperoleh darihasil produksi minuman nata de aloe dikalikan dengan harga produk per kardus. Penerimaan perusahaan pada bulan Juni 2006 sebesar Rp 96.000.000,00. Pendapatan bersih perusahaan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total. Pendapatan bersih perusahaan pada bulan Juni 2006 sebesar Rp 21.421.120,00. Tabel 3 memberikan informasi bahwa biaya tidak tetap mendominasi struktur biaya produksi total.
Biaya produksi:
TC = TFC + TVCTC = 7. 903.880 + 66.675.000
TC = 74.578.880
Penerimaan : TR = P.QTR = 19.200 x 5.000
TR = 96.000.000
Keuntungan :
Laba = TR ± TC= 96.000.000 ± 74.578.880
= 21.421.120
Keterangan: TC = total cost (biaya total) TFC = total fixed cost (biaya tetap total ) TVC = total tidak tetap cost (biaya tidak tetap total ) TR = total revenue (penerimaan total) P = price per unit (harga jual per unit) Q = quantity (jumlah produksi
Analisis RC Ratio
Nilai RC ratio PM Bagas Aji dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa nilai perbandingan antara penerimaan dan biaya produksi total adalah sebesar 1,28. Hal ini berarti setiap Rp1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp1.280,00. Nilai RC ratio yang dihasilkan usaha agroindustri tersebutlebih dari satu berarti usaha agroindustri PM Bagas Aji menguntungkan.Tabel 4. Nilai RC ratio PM Bagas Aji Bulan Juni 2006
b.      Analisis Titik Impas
Titik impas dalam unit terjadi pada saat pengusaha memproduksi 1.383 kardus ta dealoe, dan BEP dalam penerimaan sebesar Rp26.457.377. Penerimaan yang diterima oleh pengusaha lebih besar daripada nilai penerimaan pada saat BEP, yang berarti bahwa usaha agroindustri nata de aloe PM Bagas Aji dapat dikatakan sudah menguntungkan.

Minggu, 16 September 2012

ANALISIS KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MASA PEMERINTAHAN PARA PRESIDEN DI INDONESIA DALAM BIDANG EKONOMI

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

OLEH :
1.      Muhammad Akbar         : ( B11109004)
2.      Zulfian                           : ( B11109096 )
3.      Herry Setiawan              : ( B11109123)
4.      Hadinata Saputra Lim    : ( B11109007)
5.      Yahya Purwanto            : ( B11110031)

Latar belakang
           Di tinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor – faktor produksi, tak terdapat alas an untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi untuk individual atas faktor – faktor produksi, kecuali untuk sumber daya sumber aya yang banyak menguasai bajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara. Hal ini di atur dengan tegas oleh Pasal 33 UUD 1945. Jadi, secara konstitusional, sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme an bukan pula sosialisme.
            Kehidupan perekonomian atau sistem ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari prinsip – prinsip dasar dari pembentukan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945. Sistem ekonomi Indonesia yang termasuk sistem ekonomi campuran itu disesuaikan terutama dengan UUD 1945 sebelum di amandemen tahun 2000 yakni sistem ekonomi Pancasila dan ekonomi yang menitikberatkan pada  koperasi  terutama pada masa Orde lama sebelum tahun 1996 dan hingga kini masih berkembang. Dalam masa pemerintahan Indonesia Baru (1999) setelah berjalan nya masa reformasi muncul pula istilah ekonomi kerakyatan. Tetapi inipun belum banyak dikenal,  karena hingga kini  yang masih banyak dikenal masyarakat adalah sistem ekonomi campuran yakni sistem ekonomi Pancasila, di sampine ekonomi yang menitikberatkan kepada peran koperasi dalam perekonomian Indonesia.
            Perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme atau sistem ekonomi sosialisme dengan sistem ekonomi yang di anut oleh Indonesia adalah pada kedua makna yang terkandung dalam keadilan sosial yang merupakan sila ke lima Pancasila yakni prinsip pembagian pendapatan yang adil dan prinsip demokrasi ekonomi. Kedua prinsip ini sebenarnya yang merupakan pencerminan sistem ekonomi Pancasila, yang jelas – jelas menentang sistem individualism liberal atau free fight liberalism (sistem ekonomi kapitalisme ekstrem) dan sistem ekonomi komando (sistem ekonomi sosialisme ekstrem).
1.      Presiden Ir. Soekarno ( Orde Lama )
 Soekarno sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia sangat membenci dasar – dasar pemikiran Barat, termasuk sistem ekonomi liberal / kapitalisme nya. Soekarno menganggap sistem kapitalisme – liberalism selama penjajahan Belanda telah benar – benar menyengsarakan rakyat Indonesia sehingga aliran ini harus dibenci dan di usir dari Indonesia. Menurut Soekarno, untuk mengusir atau mengimbangi kekuatan ekonomi Barat berlandaskan kapitalisme – Liberalisme, Indonesia harus menerapkan pemikiran dari Marhaenisme yaitu Marxisme. Tetapi baru pada tahun 1959 paham kapitalisme – liberalism secara konstituonal ditolak dengan diberlakukan nya lagi UUD 1945 sebagai landasan dari sistem ekonomi nasional
Kelemahan
a.       Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri yang dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
b.      Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi selama 1965 – 1966 dengan PDB hanya 0,5 persen  dan 0,6 persen
c.       Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong oleh hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
d.      Sistem perekonomian terpengaruh haluan komunis meskipun indonesia berdasrkan haluan pancasila
Kelebihan
a.       Melakukan kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi moneter melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet natsi.
b.      Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan peninggalan belanda
c.       Menasionalisasi/ mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan belanda.

2.       Presiden Soeharto ( Orde baru)
Pada masa orde baru yang lahir tahun 1966, sistem ekonomi berubah total. Berbeda dengan pemerintahan orde lama, dalam era Soeharto ini paradigma pembangunan ekonomi mengarah pada penerapan sistem ekonomi pasar bebas (demokrasi ekonomi), dan politik ekonomi diarahkan pada upaya – upaya dan cara – cara menggerakkan kembali roda ekonomi. Pemerintahan orde baru menjalin hubungan baik dengan pihak Barat, dan menjauhi pengaruh ideology komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan lembaga – lembaga dunia lainnya, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang putus pada zaman Soekarno. Dengan membaiknya kembali hubungan Indonesia dengan kedua lembaga donor internasional tersebut, Indonesia mendapat pinjaman untuk membiayai defisit anggaran belanja pemerintah, yang sumber dana nya berasal dari pinjaman bilateral dari sejumlah negara Barat, seperti AS, Inggris, dan Belanda.
Kelemahan
a.       Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
b.      Warga Tionghoa dibatasi aktivitasnya sehingga kegiatan ekonomi tidak maksimal
c.       Korupsi meraja lela terutama dari internal
d.      Kesenjangan sosial antara kaum kaya dan miskin sangat kelihatan

         Kelebihan
a.       perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya    AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
b.       Indonesia mengalami surplus beras yang akhirnya diimpor ke India
c.       Pembangunan terutama di Indonesia didukung program REPELITA yang berfokus pada industri dan pertanian atau agro industri untuk di ekspor yang cukup menambah devisa negara pada saat itu.


3.      Presiden Bj Habibie
Usai Presiden Soeharto mengucapkan pidatonya Wakil Presiden B.J. Habibie langsung diangkat sumpahnya menjadi Presiden RI ketiga dihadapan pimpinan Mahkamah Agung, peristiwa bersejarah ini disambut dengan haru biru oleh masyarakat terutama para mahasiswa yang berada di Gedung DPR/MPR, akhirnya Rezim Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto berakhir dan Era Reformasi dimulai di bawah pemerintahan B.J. Habibie
Habibie yang manjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis ekonomi dan politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak mungkin dapat melaksanakannya sendiri tanpa dibantu oleh menteri-menteri dari kabinetnya.
Kelebihan
a.       berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000.
b.      memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·                  Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
·                  Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
·                  Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00
·                  Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
·                  Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
·         Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat
·         Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Kelemahan
a.       diakhir kepemimpinannya nilai tukar rupiah kembali meroket
b.      tidak dapat meyakinkan investor untuk tetap berinvestasi di indonesia.
c.       Kebijakan yang di lakukan tidak dapat memulihkan perekonomian indonesia dari krisis

4.      Presiden Gusdur ( Abdurahman Wahid )
Pada awal tahun 1998 rezim Orde Baru sudah tidak mampu membendung arus Reformasi yang bergulir begitu cepat. Setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri maka bangsa Indonesia memasuki babak baru. Yang dimulai dari Presiden BJ.Habibie segera melakukan langkah-langkah pembaruan sebagaimana tuntutan Reformasi. Yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang menampilkan energi yang luar biasa, tekad untuk menggulingkan unsur-unsur sentralistis dan hierarkis yang represif (menindas) semasa pemerintahan Soeharto dan kesediaan untuk berfikir kreatif sehingga banyak pihak mengaguminya
Kelebihan
a.       Member kebebasan seluas2nya kepada setiap suku terutama tionghoa yang notabenenya banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas2nya
b.      Berani bersikap dan tegas juga pada sektor-sektor ekonomi
         Kelemahan
a.       Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal yang berimbas pada bidang ekonomi
b.      Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN


5.      Presiden Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan merupakan anak dari presiden Indonesia pertama. Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999. Pemilu 1999.
Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Megawati dilantik pada 23 Juli 2001, sebelumnya dari tahun1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Gus Dur. Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, diakannya pemilihan umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia.
Kelebihan
a.       Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap dolar, angka kemiskinan.
b.       Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me -nusakambang- kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan megawati.
c.        Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi 1998 terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah selesai melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional menjadi relative sehat
d.       Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis ekonomi yg terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.

Kelemahan
a.       Kurangnya pemahaman dalm bidang ekonomi sehingga keputusan yang di ambil tidak berpihak kepada rakyat
b.      Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
c.       dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa

6.      Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
MPR pada periode 1999–2004 mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih dan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia unggul dari pasangan Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada pemilu 2004.
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global. Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia juga sebagai beban berat yang membutuhkan kerja keras bersama pimpinan dan rakyat.
Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Susilo Bambang Yudhoyono juga membentuk UKP4R, sebuah lembaga kepresidenan yang saat ini diketuai oleh Kuntoro Mangkusubroto (Marsilam Simandjuntak pada saat pembentukan) pada 26 Oktober 2006.[9] Lembaga ini pada awal pembentukannya mendapat tentangan dari Partai Golkar seiring dengan isu tidak dilibatkannya Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembentukannya serta isu dibentuknya UKP4R untuk memangkas kewenangan Wakil Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam sebuah keterangan pers
Kelebihan
a.      Menaikkan gaji pegawai pemerintahan sehingga semakin makmur
b.      Pro terhadap pemberantasan korupsi dengan dibentuknya KPK
c.      Terjadi swasembada beras
Kelemahan
a.      Lebih memihak investor luar negeri dibanding dengan rakyat
b.      masih belum secara tegas menghilangkan ketergantungan dengan negara luar untuk menciptakan iklim yang berdikari

Jumat, 06 Juli 2012

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
BANTUAN DANA JAMINAN KEPADA BANK  YANG BERMASALAH
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Di usulkan oleh:
Muhammad Akbar
NIM. B111 09 004

RINGKASAN
Paradigma bail in berarti menuntun perbankan memiliki buffer (penahan) untuk menyerap risiko saat terjadi guncangan ekonomi. Dengan konsep ini, pemerintah bisa memaksa perbankan melakukan rekapitalisasi dengan uang perseroan, bukan uang rakyat. Ketika terjadi krisis, perbankan bisa menghadapinya secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah.
Saat krisis ekonomi 1998 lalu, banyak bank bertumbangan karena kehabisan modal yang memaksa pemerintah mengeluarkan bantuan likuiditas ratusan triliun rupiah. Sementara bail out terhadap Bank Century akhir 2008 lalu ternyata mewariskan problema politik bagi pemerintah.
Oleh karena itu, konsolidasi dari sisi permodalan maupun kelembagaan dalam bentuk merger, akuisisi, atau aksi korporasi lain perlu dipercepat. BI juga mendorong perbankan meningkatkan efisiensi sehingga bisa menurunkan suku bunga kredit. Ini bisa dimulai dengan penurunan margin bunga bersih (NIM).
Bantuan dana jaminan untuk perusahaan yang dilakukan oleh pemerintah memanglah kontroversial karena suatu kebangkrutan adalah fenomena yang notabene disebabkan oleh kegagalan bisnis akibat tidak terpenuhi keinginan konsumen dalam mekanisme pasar, karenanya bailout adalah suatu campur tangan pemerintah kedalam mekanisme pasar yang melampaui keinginan konsumen di pasar.– tidak heran usulan Bill Bailout pada sektor pasar modal Amerika Serikat sebesar 700 milyar USD, sebelum disetujui oleh House of Representative sempat ditolak oleh Senat (DPD-nya USA) – Terlebih lagi bila mengingat dana yang digunakan dalam bailout ini dipastikan berasal dari dana pemerintah APBN/APBD yang notabene berasal dari para pembayar pajak yang mengharapkan asas korespondensi tercipta lebih baik dalam hal penerimaan dan alokasi pengeluaran hasil pajak.

A.  Pendahuluan
1.  Latar Belakang
 bantuan dana yang di berikan pemerintah kepada bank tertentu yang bermasalah sering kali tidak memberikan kemajuan yang berarti terhadap bank tersebut.  Alih-alih menjadi pemacu bank menjadi lebih sehat, pemberian bail out malah menimbulkan masalah baru dan tentunya pemikiran baru terhadap masalah baru yang di timbulkan tersebut.
Saat krisis ekonomi 1998 lalu, banyak bank bertumbangan karena kehabisan modal yang memaksa pemerintah mengeluarkan bantuan likuiditas ratusan triliun rupiah. Sementara bail out terhadap Bank Century akhir 2008 lalu ternyata mewariskan problema politik bagi pemerintah.
Pada kenyataan nya bail out yang di berikan pemerintah kepada bank-bank bermasalah tersebut tidak di gunakan semestinya bagi pemulihan bank melainkan masuk ke kantong-kantong bankir nakal yang pada awal nya telah melakukan pengaturan agar dana dari bank tersebut hilang begitu saja dan dengan alasan akan mengalami dampak sistemik terhadap perbankan nasional mereka mencoba membangun kembali bank yang mereka hancurkan sendiri dengan bantuan yang tidak layak mereka dapatkan.
2 . Tujuan penulisan
Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis seberapa perlu di lakukannya pemberian bantuan suntikan dana bail out kepada bank yang bermasalah
3 . Manfaat Penulisan
Manfaat karya tulis ini untuk memberikan gambaran terhadap seberapa perlu memberikan suntikan dana bail out kepada bank yang bermasalah, mendorong perbankan meningkatkan efisiensi sehingga bisa menurunkan resiko untuk di lakukan nya bail out dan mencari alternatif yang masih mungkin dilakukan guna menyelamatkan bank yang kolaps yang berdampak sistemik terhadap perbankan nasional.

B.   Gagasan
Bantuan dana jaminan merupakan pilihan yang mudah di lakukan pemerintah dengan alasan menyelamatkan perekonomian, apakah pilihan ini akan terus di lakukan setiap ada bank yang bermasalah yang membutuhkan dana untuk alasan yg sama terus menerus di waktu yang akan datang, tentunya kebijakan ini akan memiliki damapak psikologis dan sikap mental yang tidak baik oleh eksekutif-eksekutif bank di masa sekarang dan akan datang, tidak adakah alternatif lain yang dapat di lakukan yang tidak memanjakan eksekutif bank dan tentu nya melatih mental bertanggung jawab terhadap bank yang menjadi tanggung jawab nya.
Apabila bail-in akan diterapkan , berdasarkan perundang-undang yang berlaku, salah satu pendekatan yang dapat dipakai adalah pendekatan kepailitan. Menurut UU Kepailitan, debitur yang merupakan bank hanya dapat dimohonkan pailit oleh BI. Kreditur bank yang besar adalah deposan, atau nasabah penyimpan dan bank-bank yang memberikan fasilitas kepada bank tersebut melalui pasar uang antar bank. Selama ini, BI belum pernah menggunakan pendekatan kepailitan dalam menyelesaikan bank bermasalah. Alasannya, pertama, prosedur kepailitan melalui pengadilan memakanpanjang waktu padahal penyelesaian bank bermasalah membutuhkan waktu singkat khususnya untuk pembayaran nasabah penyimpan. Kecepatan penyelesaian bank bermasalah diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat agar  dapat dicegah terjadinya dampak menular terhadap bank lainnya. Pada saat suatu bank bangkrut, sebagian kegiatan usahanya mungkin harus segera dialihkan kepada bank yang sehat dengan maksud agar dampak kebangkrutan bank tersebut dapat diminimalkan. Kebangkrutan suatu bank dapat menimbulkan dampak tidak baik bagi nasabah, sistem pembayaran dan transaksi lainnya. Tindakan yang cepat sangat sulit diperoleh melalui prosedur pengadilan.
Kedua, pencabutan ijin usaha bank dengan cepat dapat membantu menjaga nilai asset bank untuk kepentingan kreditur dan sekaligus dapat menjaga kredibilitas regulator sehingga pada gilirannya mengurangi risiko terjadinya systemic risk. Terdapat kaitan yang erat antara pencabutan ijin usaha dan proses likuidasi yang cepat dengan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Pencabutan ijin usaha bank dan proses likuidasi yang cepat merupakan bukti ketegasan regulator sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan secara keseluruhan. Ketiga, kebutuhan akan pembayaran segera terhadap nasabah  sulit dilakukan melalui proses kepailitan melalui pengadilan. Tidak dapat dipungkiri, pembayaran nasabah dengan cepat penting untuk mencegah terjadinya rush.
Menurut UU Kepailitan, ada dua cara agar debitur dapat terhindar dari likuidasi terhadap harta kekayaannya. Pertama, dengan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).  Pengajuan PKPU dapat dilakukan sebelum terhadap debitur diajukan permohonan pailit atau pada waktu permohonan pailit sedang diperiksa oleh pengadilan niaga. Kedua cara tersebut akan membuat proses kepailitan dihentikan. Kedua, mengadakan perdamaian antara debitur dengan para kreditur setelah debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan. PKPU merupakan pemberian kesempatan kepada debitur untuk melakukan restrukturisasi utang-utangnya yaitu dengan melakukan pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada kreditur atau dengan mengubah utang menjadi modal maksudnya untuk  memberikan kesempatan bagi kreditur  melanjutkan usahanya.
Dengan menggunakan kewenangan yang diberikan UU Kepailitan, BI dapat mengajukan permohonan PKPU terhadap bank yang mengalami kesulitan keuangan untuk   memberikan kesempatan kepada bank melakukan penyehatan.  Pengajuan permohonan  PKPU tentunya dilakukan setelah upaya penyelamatan berdasarkan UU Perbankan  gagal menyelamatkan bank. Upaya penyelamatan yang diatur dalam UU Perbankan yaitu antara lain dilakukan dengan BI meminta pemegang saham menambah modal; melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain; bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban atau bank menyerahkan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain.
PKPU sementara dapat diberikan secara langsung oleh pengadilan tanpa memerlukan persetujuan kreditur untuk selama 45 hari. Setelah berakhirnya PKPU sementara kepada bank dapat diberikan PKPU tetap selama maksimal 270 hari. Atas dasar persetujuan PKPU, bank mengajukan rencana perdamaian (composition plan) sebagai suatu cara untuk mencapai perdamaian antara bank dengan para kreditur bank. Rencana perdamaian memuat bentuk restrukturisasi utang yang diusulkan misalnya mengkoversi utang menjadi modal (debt to equity), penjadwalan utang dan atau pemotongan utang.
 Faktor krusial yang bakal dihadapi bank dalam masa PKPU adalah masalah likuiditas. Selama periode PKPU sementara dan PKPU tetap yaitu selama sembilan bulan, bank harus tetap melangsungkan kegiatan usahanya (going concern). Apabila bank tidak mampu mempertahankan kelangsungan usahanya maka penyelesaian utang tidak dapat dilakukan melalui PKPU dan bank menjadi pailit. Bank harus mampu membayar biaya sehari-hari agar tetap bertahan hidup seperti biaya gaji karyawan dan overhead cost. Di AS pihak yang memberikan dana kepada perusahaan yang dalam masa PKPU mendapat hak prioritas utama dalam
selama periode PKPU ; iii)  dampak PKPU terhadap likuiditas bank lain; dan iv) likuiditas nasabah peminjam (debutur bank). 
Disamping masalah-masalah di atas,  konsep bail-in perlu  didampingi dengan tiga pilar yaitu: pengawasan, internal governance dan disiplin pasar. Pengawasan yang dilakukan oleh bank sentral harus dilengkapi dengan disiplin internal dari perbankan dan displin eksternal (pasar). Tanpa disiplin tersebut, pengawasan tidak akan mampu berpacu dengan kecepatan liberalisasi, globalisasi dan kemajuan teknologi pada instrumen keuangan. Dengan melibatkan internal governance, berarti perbankan sendiri harus merupakan tempat terbaik dalam mengatur dan memelihara praktik manajemen yang sehat. Kehadiran disiplin pasar diperlukan, karena tanpa pasar yang kompetitif dan  punitive atas kegagalan bersaing di pasar  maka tidak cukup insentif bagi pemilik bank, pengurus dan nasabah untuk melakukan keputusan keuangan yang tepat. Disiplin pasar memerlukan iklim keterbukaan yang kondusif. Untuk itu perlu dilakukan kaji ulang terhadap ketentuan tentang keterbukaan yang berlaku bagi perbankan.
Dewasa ini kita melihat eksistensi BII maupun Maybank Indonesia. Tapi dengan adanya single presence policy, kita mengetahui, merger diantara kedua bank tersebut hanyalah tinggal masalah waktu saja. Sebentar lagi kita akan melihat bank bernama Bank Maybank BII. Dengan melihat perkembangan tersebut, akuisisi yang dilakukan Bank DBS pada hakikatnya merupakan suatu proses natural yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir karena koridor pengembangan bank kita memang dilakukan sedemikian.

Bahkan akuisisi ini merupakan suatu langkah maju menuju konsolidasi perbankan lebih lanjut yang merupakan kebijakan Bank Indonesia. Rezim perbankan Indonesia adalah rezim yang terbuka di mana kepemilikan bank oleh asing bahkan bisa mencapai 99 persen. Regulasi semacam ini merupakan konsekuensi dari perekonomian Indonesia pascakrisis di mana pada saat tersebut penumpukan modal yang dilakukan pemerintah maupun pengusaha Indonesia masih sangat terbatas.

Pemerintah bahkan berada pada posisi sangat haus likuiditas karena beban utang maupun defisit mereka yang sangat besar. Oleh karena itu pada masa itulah kepemilikan bank akhirnya dimungkinkan bergeser kepada asing dalam skala cukup besar. Banyak pihak mengatakan, kepemilikan asing terhadap perbankan di Indonesia mendekati separuh dari perbankan di Indonesia.

C.   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1 KESIMPULAN
Adanya konsep bail-in membawa angin segar tentang perbankan yang sehat yang mempunyai ketahanan ekonomi yang kuat. Konsep bail-in ini di lakukan dengan pendekatan kepailitan.
Kreditur bank yang besar adalah deposan, atau nasabah penyimpan dan bank-bank yang memberikan fasilitas kepada bank tersebut melalui pasar uang antar bank.
Dengan menggunakan kewenangan yang diberikan UU Kepailitan, BI dapat mengajukan permohonan PKPU terhadap bank yang mengalami kesulitan keuangan untuk   memberikan kesempatan kepada bank melakukan penyehatan.

2 REKOMENDASI
Penggunaan PKPU sebagai pengganti bail-out, tentunya memerlukan kajian lebih mendalam. PKPU didisain untuk digunakan pada perusahaan bukan bank. Untuk diberlakukan kepada bank tentunya diperlukan penajaman pendekatan. Kesulitan yang bakal muncul apabila menerapkan PKPU pada bank antara lain: i) penentuan utang yang akan direstrukturisasi misal diubah menjadi modal. Apakah termasuk utang kepada nasabah penyimpan. Kreditur bank yang paling besar adalah nasabah penyimpan. Sulit dibayangkan apabila dana pihak ketiga pada bank dikonversi menjadi modal bank. Dapat saja ditentukan misalnya DPK yang dikonversi adalah DPK yang tidak dijamin oleh LPS, sedangkan DPK yang dijamin LPS tetap dibayar oleh LPS asalkan besarnya jumlah simpanan yang dijamin diturunkan dari jumlah yang dijamin saat ini; ii) sumber likuiditas  bank selama periode PKPU ; iii)  dampak PKPU terhadap likuiditas bank lain; dan iv) likuiditas nasabah peminjam (debutur bank). 
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

DAFTAR PUSTAKA

http://zulsitompul.wordpress.com/2011/02/23/bail-in/
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/cifamerica/2009/may/18/us-economy-bank-bailout
http://www.nytimes.com/2011/03/30/opinion/30barofsky.html?_r=1
http://www.wanttoknow.info/bankbailoutnewsarticles
http://seekingalpha.com/article/188040-why-the-bank-bailouts-were-necessary
http://useconomy.about.com/od/criticalssues/a/govt_bailout.htm

CURRICULUM VITAE KETUA KELOMPOK

Nama                                             : Muhammad Akbar
NIM                                                : B111 09 004
Tempat, Tanggal Lahir            : Sanggau, 12 juni 1991

Fakultas/Prodi                           : Ekonomi/Manajemen Keuangan
Alamat                                          : JL. Sei sambas Timur 7 No. 50
No Telepon                                 : 085654663187
Alamat Email                   : Akbar_aboy@ymail.com/hm.akbarr@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal :
1997-2003                            : SDN 27 Pontianak Timur
2004-2007                            : SLTP 14 Pontianak
2007-2010                            : SMAN 1 Sintang                          
2010-sekarang                   : Mahasiswa Jurusan Manajemen Fekon UNTAN